​FK2D PALI Gelar Rapat Koordinasi, Bahas Program Ketahanan Pangan

PALI, OJ – Forum Komunikasi Kepala Desa (FK2D) se-Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menggelar rapat koordinasi program ketahanan pangan di Gedung Serba Guna Desa Sungai Ibul, Kecamatan Talang Ubi, Selasa (2/9/2025). Pertemuan ini fokus pada pemanfaatan dana desa sebesar 20% untuk penanaman jagung di 65 desa.

​Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain perwakilan Forkopimda, Polres PALI, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Korkab TAPM, dan pimpinan Bulog Kabupaten Lahat.

​Kepala DPMD PALI, Edy Irwan, S.E., M.Si., dalam keterangannya menjelaskan bahwa program ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk mendukung ketahanan pangan. “Ada dana ketahanan pangan sebesar 20% dari dana desa yang salah satunya akan digunakan untuk menanam jagung di masing-masing desa,” ujar Edy.

​Meskipun menghadapi tantangan cuaca kemarau, saat ini sudah ada 5 desa yang memulai penanaman jagung. Sebanyak 60 desa lainnya akan segera menyusul pada bulan September hingga Oktober. Edy menegaskan, penanaman serentak akan dilaksanakan pada pertengahan bulan ini dengan jenis jagung khusus, bukan jagung manis.

​”Secara riil, ada enam desa yang memiliki lahan lebih dari satu hektare. Untuk masalah keuangan, 30 desa telah mencairkan dana desa tahap terakhir 40%, dan 35 desa lainnya akan menyusul. Namun, kami memastikan tidak ada kendala dalam pelaksanaan program ini,” tambahnya.

​Edy juga menekankan bahwa Pemerintah Desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) siap mendukung penuh program ini. Hasil panen nantinya akan diprioritaskan untuk dijual ke Bulog melalui BUMDes.

​”Kami juga mengajak warga untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong milik mereka agar target minimal satu hektare per desa dapat tercapai. Biaya operasional akan ditanggung oleh BUMDes atau pemerintah desa,” jelas Edy.

​Senada dengan Edy, Ketua FK2D Kabupaten PALI, Wahyudi, menyampaikan rasa terima kasih atas terselenggaranya rapat koordinasi ini.

“Kami melakukan pelaksanaan program ini minimal satu hektare per desa, yang sumber dananya berasal dari dana desa 20%,” kata Wahyudi.

Liputan: Enggi Marlisa (PALI)

Editor: Joni Karbot, S.Th.I